tag:blogger.com,1999:blog-44365864148154732022024-02-06T22:24:13.803-08:00Islam Is Religi Of TrueAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13726212759708668814noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-4436586414815473202.post-61811888777551476622013-03-20T21:53:00.001-07:002013-03-20T21:53:31.204-07:00KISAH NABI NUH A.S.<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="color: lime;">KISAH NABI NUH A.S.</span></div>
<h3 class="post-title entry-title">
</h3>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh94R4WK5zhssMarK6ineiOoWsSrYb9MjQ9fSjw50tVfBqFVJvtcVFFGPFsIOyPbdt1vKid3ofDMAHQGriPilQvySp4PZ0yn06ISdgVwWWrQ8wXsLGUgq0wdWfy7i5erON-zMROGlZ_WDA/s1600-h/noah-ark.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5226469044620129074" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh94R4WK5zhssMarK6ineiOoWsSrYb9MjQ9fSjw50tVfBqFVJvtcVFFGPFsIOyPbdt1vKid3ofDMAHQGriPilQvySp4PZ0yn06ISdgVwWWrQ8wXsLGUgq0wdWfy7i5erON-zMROGlZ_WDA/s320/noah-ark.jpg" style="cursor: hand; cursor: pointer; display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center;" /></a><br />Nabi
Nuh adalah nabi keempat sesudah Adam, Syith dan Idris dan keturunan
kesembilan dari Nabi Adam. Ayahnya adalah Lamik bin Metusyalih bin
Idris. <br /><br /><br />Dakwah Nabi Nuh Kepada Kaumnya<br /><br />Nabi Nuh
menerima wahyu kenabian dari Allah dalam masa "fatrah" masa kekosongan
di antara dua rasul di mana biasanya manusia secara beransur-ansur
melupakan ajaran agama yang dibawa oleh nabi yang meninggalkan mereka
dan kembali bersyirik meninggalkan amal kebajikan, melakukan kemungkaran
dan kemaksiatan di bawah pimpinan Iblis.<br />Demikianlah maka kaum Nabi
Nuh tidak luput dari proses tersebut, sehingga ketika Nabi Nuh datang di
tengah-tengah mereka, mereka sedang menyembah berhala ialah
patung-patung yang dibuat oleh tangan-tangan mereka sendiri disembahnya
sebagai tuhan-tuhan yang dapat membawa kebaikan dan manfaat serta
menolak segala kesengsaraan dan kemalangan.berhala-berhala yang
dipertuhankan dan menurut kepercayaan mereka mempunyai kekuatan dan
kekuasaan ghaib ke atas manusia itu diberinya nama-nama yang silih
berganti menurut kehendak dan selera kebodohan mereka.Kadang-kadang
mereka namakan berhala mereka " Wadd " dan " Suwa " kadangkala " Yaguts "
dan bila sudah bosan digantinya dengan nama " Yatuq " dan " Nasr ".<br /><br />Nabi
Nuh berdakwah kepada kaumnya yang sudah jauh tersesat oleh iblis itu,
mengajak mereka meninggalkan syirik dan penyembahan berhala dan kembali
kepada tauhid menyembah Allah Tuhan sekalian alam melakukan
ajaran-ajaran agama yang diwahyukan kepadanya serta meninggalkan
kemungkaran dan kemaksiatan yang diajarkan oleh Syaitan dan Iblis.<br />Nabi
Nuh menarik perhatian kaumnya agar melihat alam semesta yang diciptakan
oleh Allah berupa langit dengan matahari, bulan dan bintang-bintang
yang menghiasinya, bumi dengan kekayaan yang ada di atas dan di
bawahnya, berupa tumbuh-tumbuhan dan air yang mengalir yang memberi
kenikmatan hidup kepada manusia, pengantian malam menjadi siang dan
sebaliknya yang kesemua itu menjadi bukti dan tanda nyata akan adanya
keesaan Tuhan yang harus disembah dan bukan berhala-berhala yang mereka
buat dengan tangan mereka sendiri.Di samping itu Nabi Nuh juga
memberitakan kepada mereka bahwa akan ada gajaran yang akan diterima
oleh manusia atas segala amalannya di dunia iaitu syurga bagi amalan
kebajikan dan neraka bagi segala pelanggaran terhadap perintah agama
yang berupa kemungkaran dan kemaksiatan.<br /><br />Nabi Nuh yang
dikurniakan Allah dengan sifat-sifat yang patut dimiliki oleh seorang
nabi, fasih dan tegas dalam kata-katanya, bijaksana dan sabar dalam
tindak-tanduknya melaksanakan tugas risalahnya kepada kaumnya dengan
penuh kesabaran dan kebijaksanaan dengan cara yang lemah lembut mengetuk
hati nurani mereka dan kadang kala dengan kata-kata yang tajam dan nada
yang kasar bila menghadapi pembesar-pembesar kaumnya yang keras kepala
yang enggan menerima hujjah dan dalil-dalil yang dikemukakan kepada
mereka yang tidak dapat mereka membantahnya atau mematahkannya.<br /><br />Akan
tetapi walaupun Nabi Nuh telah berusaha sekuat tanaganya berdakwah
kepda kaumnya dengan segala kebijaksanaan, kecekapan dan kesabaran dan
dalam setiap kesempatan, siang mahupun malam dengan cara berbisik-bisik
atau cara terang dan terbuka terbyata hanya sedikit sekali dari kaumnya
yang dpt menerima dakwahnya dan mengikuti ajakannya, yang menurut
sementara riwayat tidak melebihi bilangan seratus orang Mereka pun
terdiri dari orang-orang yang miskin berkedudukan sosial lemah.
Sedangkan orang yang kaya-raya, berkedudukan tingi dan terpandang dalam
masyarakat, yang merupakan pembesar-pembesar dan penguasa-penguasa tetap
membangkang, tidak mempercayai Nabi Nuh mengingkari dakwahnya dan
sesekali tidak merelakan melepas agamanya dan kepercayaan mereka
terhadap berhala-berhala mereka, bahkan mereka berusaha dengan
mengadakan persekongkolan hendak melumpuhkan dan mengagalkan usaha
dakwah Nabi nuh.<br /><br />Berkata mereka kepada Nabi Nuh:"Bukankah engkau
hanya seorang daripada kami dan tidak berbeda drp kami sebagai manusia
biasa. Jikalau betul Allah akan mengutuskan seorang rasul yang membawa
perintah-Nya, nescaya Ia akan mengutuskan seorang malaikat yang patut
kami dengarkan kata-katanya dan kami ikuti ajakannya dan bukan manusia
biasa seperti engkau hanya dpt diikuti orang-orang rendah kedudukan
sosialnya seperti para buruh petani orang-orang yang tidak
berpenghasilan yang bagi kami mereka seperti sampah
masyarakat.Pengikut-pengikutmu itu adalah orang-orang yang tidak
mempunyai daya fikiran dan ketajaman otak, mereka mengikutimu secara
buta tuli tanpa memikirkan dan menimbangkan masak-masak benar atau
tidaknya dakwah dan ajakanmu itu. Cuba agama yang engkau bawa dan ajaran
-ajaran yang engkau sadurkan kepada kami itu betul-betul benar, nescaya
kamilah dulu mengikutimu dan bukannya orang-orang yang mengemis
pengikut-pengikutmu itu. kami sebagai pemuka-pemuka masyarakat yang
pandai berfikir, memiliki kecerdasan otak dan pandangan yang luas dan
yang dipandang masyarakat sebagai pemimpin-pemimpinnya, tidaklah mudak
kami menerima ajakanmu dan dakwahmu.Engkau tidak mempunyai kelebihan di
atas kami tentang soaL-soal kemasyarakatan dan pergaulan hidup.kami jauh
lebih pandai dan lebih mengetahui drpmu tentang hal itu
semua.nya.Anggapan kami terhadapmu, tidak lain dan tidak bukan, bahawa
engkau adalh pendusta belaka."<br /><br />Nuh berkata, menjawab ejekan dan
olok-olokan kaumnya:"Adakah engkau mengira bahwa aku dpt memaksa kamu
mengikuti ajaranku atau mengira bahwa aku mempunyai kekuasaan untuk
menjadikan kamu orang-orang yang beriman jika kamu tetap menolak ajakan
ku dan tetap membuta-tuli terhadap bukti-bukti kebenaran dakwahku dan
tetap mempertahakan pendirianmu yang tersesat yang diilhamkan oleh
kesombongan dan kecongkakan karena kedudukan dan harta-benda yang kamu
miliki.Aku hanya seorang manusia yang mendpt amanat dan diberi tugas
oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kamu. Jika kamu tetap
berkeras kepala dan tidak mahu kembali ke jalan yang benar dan menerima
agama Allah yang diutuskan-Nya kepada ku maka terserahlah kepada Allah
untuk menentukan hukuman-Nya dan gajaran-Nya keatas diri kamu. Aku hanya
pesuruh dan rasul-Nya yang diperintahkan untuk menyampaikan amanat-Nya
kepada hamba-hamba-Nya. Dialah yang berkuasa memberi hidayah kepadamu
dan mengampuni dosamu atau menurunkan azab dan seksaan-Nya di atas kamu
sekalian jika Ia kehendaki.Dialah pula yang berkuasa menurunkan seksa
danazab-nya di dunia atau menangguhkannya sampai hari kemudian. Dialah
Tuhan pencipta alam semesta ini, Maha Kuasa ,Maha Mengetahui, maha
pengasih dan Maha Penyayang.".<br /><br />Kaum Nuh mengemukakan syarat
dengan berkata:"Wahai Nuh! Jika engkau menghendaki kami mengikutimu dan
memberi sokongan dan semangat kepada kamu dan kepada agama yang engkau
bawa, maka jauhkanlah para pengikutmu yang terdiri dari orang-orang
petani, buruh dan hamaba-hamba sahaya itu. Usirlah mereka dari
pengaulanmu karena kami tidak dpt bergaul dengan mereka duduk
berdampingan dengan mereka mengikut cara hidup mereka dan bergabung
dengan mereka dalam suatu agama dan kepercayaan. Dan bagaimana kami dpt
menerima satu agama yang menyamaratakan para bangsawan dengan orang
awam, penguasa dan pembesar dengan buruh-buruhnya dan orang kaya yang
berkedudukan dengan orang yang miskin dan papa."<br /><br />Nabi Nuh menolak
pensyaratan kaumnya dan berkata:"Risalah dan agama yang aku bawa adalah
untuk semua orang tiada pengecualian, yang pandai mahupun yang bodoh,
yang kaya mahupun miskin, majikan ataupun buruh ,diantara peguasa dan
rakyat biasa semuanya mempunyai kedudukan dan tempat yang sama trehadap
agama dan hukum Allah. Andai kata aku memenuhi pensyaratan kamu dan
meluluskan keinginanmu menyingkirkan para pengikutku yang setia itu,
maka siapakah yang dpt ku harapkan akan meneruskan dakwahku kepada orang
ramai dan bagaimana aku sampai hati menjauhkan drpku orang-orang yang
telah beriman dan menerima dakwahku dengan penuh keyakinan dan
keikhlasan di kala kamu menolaknya serta mengingkarinya, orang-orang
yang telah membantuku dalam tugasku di kala kamu menghalangi usahaku dan
merintangi dakwahku. Dan bagaimanakah aku dpt mempertanggungjawabkan
tindakan pengusiranku kepada mereka terhadap Allah bila mereka mengadu
bahawa aku telah membalas kesetiaan dan ketaatan mereka dengan
sebaliknya semata-mata untuk memenuhi permintaanmu dan tunduk kepada
pensyaratanmu yang tidak wajar dan tidak dpt diterima oleh akal dan
fikiran yang sihat. Sesungguhnay kamu adalah orang-orang yang bodoh dan
tidak berfikiran sihat.<br /><br />Pada akhirnya, karena merasa tidak
berdaya lagi mengingkari kebenaran kata-kata Nabi Nuh dan merasa
kehabisan alasan dan hujjah untuk melanjutkan dialog dengan beliau, maka
berkatalah mereka:"Wahai Nabi Nuh! Kita telah banyak bermujadalah dan
berdebat dan cukup berdialog serta mendengar dakwahmu yang sudah
menjemukan itu. Kami tetap tidak akan mengikutimu dan tidak akan
sesekali melepaskan kepercayaan dan adat-istiadat kami sehingga tidak
ada gunanya lagi engkau mengulang-ulangi dakwah dan ajakanmu dan
bertegang lidah dengan kami. datangkanlah apa yang engkau benar-benar
orang yang menepati janji dan kata-katanya. Kami ingin melihat kebenaran
kata-katamu dan ancamanmu dalam kenyataan. Karena kami masih tetap
belum mempercayaimu dan tetap meragukan dakwahmu." <br /><br />Nabi Nuh Berputus Asa Dari Kaumnya<br /><br />Nabi
Nuh berada di tengah-tengah kaumnya selama sembilan ratus lima puluh
tahun berdakwah menyampaikan risalah Tuhan, mengajak mereka
meninmggalkan penyembahan berhala dan kembali menyembah dan beribadah
kepada Allah Yang maha Kuasa memimpin mereka keluar dari jalan yang
sesat dan gelap ke jalan yang benar dan terang, mengajar mereka
hukum-hukum syariat dan agama yang diwahyukan oleh Allah kepadanya,
mangangkat darjat manusia yang tertindas dan lemah ke tingak yang sesuai
dengan fitrah dan qudratnya dan berusaha menghilangkan sifat-sifat
sombong dan bongkak yang melekat pd para pembesar kaumnya dan medidik
agar mereka berkasih sayang, tolong-menolong diantara sesama manusia.
Akan tetapi dalam waktu yang cukup lama itu, Nabi Nuh tidak berhasil
menyedarkan an menarik kaumnya untuk mengikuti dan menerima dakwahnya
beriman, bertauhid dan beribadat kepada Allah kecuali sekelompok kecil
kaumnya yang tidak mencapai seramai seratus orang, walaupun ia telah
melakukan tugasnya dengan segala daya-usahanya dan sekuat tenaganya
dengan penuh kesabaran dan kesulitan menghadapi penghinaan, ejekan dan
cercaan makian kaumnya, karena ia mengharapkan akan dtg masanya di mana
kaumnya akan sedar diri dan dtg mengakui kebenarannya dan kebenaran
dakwahnya. Harapan Nabi Nuh akan kesedaran kaumnya ternyata makin hari
makin berkurangan dan bahawa sinar iman dan takwa tidak akan menebus ke
dalam hati mereka yang telah tertutup rapat oleh ajaran dan bisikan
Iblis. Hal mana Nabi Nuh berupa berfirman Allah yang bermaksud:<br /><br />"Sesungguhnya
tidak akan seorang drp kaumnya mengikutimu dan beriman kecuali mereka
yang telah mengikutimu dan beriman lebih dahulu, maka jgnlah engkau
bersedih hati karena apa yang mereka perbuatkan."<br />Dengan penegasan
firman Allah itu, lenyaplah sisa harapan Nabi Nuh dari kaumnya dan
habislah kesabarannya. Ia memohon kepada Allah agar menurunkan Azab-Nya
di atas kaumnya yang berkepala batu seraya berseru:"Ya Allah! Jgnlah
Engkau biarkan seorang pun drp orang-orang kafir itu hidup dan tinggal
di atas bumi ini. Mareka akan berusaha menyesatkan hamba-hamba-Mu, jika
Engkau biarkan mereka tinggal dan mereka tidak akan melahirkan dan
menurunkan selain anak-anak yang berbuat maksiat dan anak-anak yang
kafir spt.mereka."<br /><br />Doa Nabi Nuh dikalbulkan oleh Allah dan
permohonannya diluluskan dan tidak perlu lagi menghiraukan dan
mempersoalkan kaumnya, karena mereka itu akan menerima hukuman Allah
dengan mati tenggelam. <br /><br />Nabi Nuh Membuat Kapal<br /><br />Setelah
menerima perintah Allah untuk membuat sebuah kapal, segeralah Nabi Nuh
mengumpulkan para pengikutnya dan mulai mereka mengumpulkan bhn yang
diperlukan untuk maksud tersebut, kemudian dengan mengambil tempat di
luar dan agak jauh dari kota dan keramaiannya mereka dengan rajin dan
tekun bekerja siang dan malam menyelesaikan pembinaan kapal yang
diperintahkan itu.<br />Walaupun Nabi Nuh telah menjauhi kota dan
masyarakatnya, agar dpt bekerja dengan tenang tanpa gangguan bagi
menyelesaikan pembinaan kapalnya namun ia tidak luput dari ejekan dan
cemuhan kaumnya yang kebetulan atau sengaja melalui tempat kerja membina
kapal itu. Mereka mengejek dan mengolok-olk dengan mengatakan:"Wahai
Nuh! Sejak bila engkau telah menjadi tukang kayu dan pembuat
kapal?Bukankah engkau seorang nabi dan rasul menurut pengakuanmu, kenapa
sekarang menjadi seorang tukang kayu dan pembuat kapal.Dan kapal yang
engkau buat itu di tempat yang jauh dari air ini adalah maksudmu untuk
ditarik oleh kerbau ataukah mengharapkan angin yang ankan menarik
kapalmu ke laut?"Dan lain-lain kata ejekan yang diterima oleh Nabi Nuh
dengan sikap dingin dan tersenyum seraya menjawab:"Baiklah tunggu saja
saatnya nanti, jika kamu sekrg mengejek dan mengolok-olok kami maka akan
tibalah masanya kelak bg kami untuk mengejek kamu dan akan kamu ketahui
kelak untuk apa kapal yang kami siapkan ini.Tunggulah saatnya azab dan
hukuman Allah menimpa atas diri kamu."<br /><br />Setelah selesai pekerjaan
pembuatan kapal yang merupakan alat pengangkutan laut pertama di dunia,
Nabi Nuh menerima wahyu dari Allah:"Siap-siaplah engkau dengan kapalmu,
bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda drp-Ku maka segeralah
angkut bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang
dari setiap jenis makhluk yang ada di atas bumi dan belayarlah dengan
izin-Ku."<br />Kemudian tercurahlah dari langit dan memancur dari bumi air
yang deras dan dahsyat yang dalam sekelip mata telah menjadi banjir
besar melanda seluruh kota dan desa menggenangi daratan yang rendah
mahupun yang tinggi sampai mencapai puncak bukit-bukit sehingga tiada
tempat berlindung dari air bah yang dahsyat itu kecuali kapal Nabi Nuh
yang telah terisi penuh dengan para orang mukmin dan pasangan makhluk
yang diselamatkan oleh Nabi Nuh atas perintah Allah.<br /><br />Dengan
iringan"Bismillah majraha wa mursaha"belayarlah kapal Nabi Nuh dengan
lajunya menyusuri lautan air, menentang angin yang kadang kala lemah
lembut dan kadang kala ganas dan ribut. Di kanan kiri kapal terlihatlah
orang-orang kafir bergelut melawan gelombang air yang menggunung
berusaha menyelamat diri dari cengkaman maut yang sudah sedia menerkam
mereka di dalam lipatan gelombang-gelombang itu.<br />Tatkala Nabi Nuh
berada di atas geladak kapal memperhatikan cuaca dan melihat-lihat
orang-orang kafir dari kaumnya sedang bergelimpangan di atas permukaan
air, tiba-tiba terlihatlah olehnya tubuh putera sulungnya yang bernama
"Kan'aan" timbul tenggelam dipermainkan oleh gelombang yang tidak
menaruh belas kasihan kepada orang-orang yang sedang menerima hukuman
Allah itu. Pada saat itu, tanpa disadari, timbullah rasa cinta dan kasih
sayang seorang ayah terhadap putera kandungnya yang berada dalam
keadaan cemas menghadapi maut ditelan gelombang.<br /><br />Nabi Nuh secara
spontan, terdorong oleh suara hati kecilnya berteriak dengan sekuat
suaranya memanggil puteranya:Wahai anakku! Datanglah kemari dan
gabungkan dirimu bersama keluargamu. Bertaubatlah engkau dan berimanlah
kepada Allah agar engkau selamat dan terhindar dari bahaya maut yang
engkau menjalani hukuman Allah." Kan'aan, putera Nabi Nuh, yang tersesat
dan telah terkena racun rayuan syaitan dan hasutan kaumnya yang sombong
dan keras kepala itu menolak dengan keras ajakan dan panggilan ayahnya
yang menyayanginya dengan kata-kata yang menentang:"Biarkanlah aku dan
pergilah, jauhilah aku, aku tidak sudi berlindung di atas geladak
kapalmu aku akan dapat menyelamatkan diriku sendiri dengan berlindung di
atas bukit yang tidak akan dijangkau oleh air bah ini."<br /><br />Nuh
menjawab:"Percayalah bahawa tempat satu-satunya yang dapat menyelamatkan
engkau ialah bergabung dengan kami di atas kapal ini. Masa tidak akan
ada yang dapat melepaskan diri dari hukuman Allah yang telah ditimpakan
ini kecuali orang-orang yang memperolehi rahmat dan keampunan-Nya."<br />Setelah
Nabi Nuh mengucapkan kata-katanya tenggelamlah Kan'aan disambar
gelombang yang ganas dan lenyaplah ia dari pandangan mata ayahnya,
tergelincirlah ke bawah lautan air mengikut kawan-kawannya dan
pembesar-pembesar kaumnya yang durhaka itu.<br /><br />Nabi Nuh bersedih
hati dan berdukacita atas kematian puteranya dalam keadaan kafir tidak
beriman dan belum mengenal Allah. Beliau berkeluh-kesah dan berseru
kepada Allah:"Ya Tuhanku, sesungguhnya puteraku itu adalah darah
dagingku dan adalah bahagian dari keluargaku dan sesungguhnya janji-Mu
adalha janji benar dan Engkaulah Maha Hakim yang Maha
Berkuasa."Kepadanya Allah berfirman:"Wahai Nuh! Sesungguhnya dia
puteramu itu tidaklah termasuk keluargamu, karena ia telah menyimpang
dari ajaranmu, melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak
orang-orang yang kafir drp kaummu.Coretlah namanya dari daftar
keluargamu.Hanya mereka yang telah menerima dakwahmu mengikuti jalanmu
dan beriman kepada-Ku dpt engkau masukkan dan golongkan ke dalam barisan
keluargamu yang telah Aku janjikan perlindungannya danterjamin
keselamatan jiwanya.Adapun orang-orang yang mengingkari risalah mu,
mendustakan dakwahmu dan telah mengikuti hawa nafsunya dan tuntutan
Iblis, pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yang telah Aku
tentukan walau mereka berada dipuncak gunung. Maka janganlah engkau
sesekali menanyakan tentang sesuatu yang engkau belum ketahui. Aku
ingatkan janganlah engkau sampai tergolong ke dalam golongan orang-orang
yang bodoh."<br /><br />Nabi Nuh sedar segera setelah menerima teguran dari
Allah bahwa cinta kasih sayangnya kepada anaknya telah menjadikan ia
lupa akan janji dan ancaman Allah terhadap orang-orang kafir termasuk
puteranya sendiri. Ia sedar bahawa ia tersesat pd saat ia memanggil
puteranya untuk menyelamatkannya dari bencana banjir yang didorong oleh
perasaan naluri darah yang menghubungkannya dengan puteranya padahal
sepatutnya cinta dan taat kepada Allah harus mendahului cinta kepada
keluarga dan harta-benda. Ia sangat sesalkan kelalaian dan kealpaannya
itu dan menghadap kepada Allah memohon ampun dan maghfirahnya dengan
berseru:"Ya Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari godaan syaitan yang
terlaknat, ampunilah kelalaian dan kealpaanku sehingga aku menanyakan
sesuatu yang aku tidak mengetahuinya. Ya Tuhanku bila Engkau tidak
memberi ampun dan maghfirah serta menurunkan rahmat bagiku, nescaya aku
menjadi orang yang rugi."<br /><br />Setelah air bah itu mencapai puncak
keganasannya dan habis binasalah kaum Nuh yang kafir dan zalim sesuai
dengan kehendak dan hukum Allah, surutlah lautan air diserap bumi
kemudian bertambatlah kapal Nuh di atas bukit " Judie " dengan iringan
perintah Allah kepada Nabi Nuh:"Turunlah wahai Nuh ke darat engkau dan
para mukmin yang menyertaimu dengan selamat dilimpahi barakah dan inayah
dari sisi-Ku bagimu dan bagi umat yang menyertaimu." <br /><br />Kisah Nabi Nuh Dalam Al-Quran<br /><br />Al-Quran
menceritakan kisah Nabi Nuh dalam 43 ayat dari 28 surah di antaranya
surah Nuh dari ayat 1 sehinga 28, juga dalam surah "Hud" ayat 27
sehingga 48 yang mengisahkan dialog Nabi Nuh dengan kaumnya dan perintah
pembuatan kapal serta keadaan banjir yang menimpa di atas mereka. <br /><br />Pengajaran Dari Kisah Nabi Nuh A.S.<br /><br />Bahawasanya
hubungan antara manusia yang terjalin karena ikatan persamaan
kepercayaan atau penamaan aqidah dan pendirian adalah lebih erat dan
lebih berkesan drp hubungan yang terjalin karena ikatan darah atau
kelahiran. Kan'aan yang walaupun ia adalah anak kandung Nabi Nuh, oleh
Allah s.w.t. dikeluarkan dari bilangan keluarga ayahnya karena ia
menganut kepercayaan dan agama berlainan dengan apa yang dianut dan
didakwahkan oleh ayahnya sendiri, bahkan ia berada di pihak yang
memusuhi dan menentangnya.<br /><br />Maka dalam pengertian inilah dapat
difahami firman Allah dalam Al-Quran yang bermaksud:"Sesungguhnya para
mukmin itu adalah bersaudara." Demikian pula hadis Rasulullah s.a.w.yang
bermaksud:"Tidaklah sempurna iman seseorang kecuali jika ia menyintai
saudaranya yang beriman sebagaimana ia menyintai dirinya sendiri."Juga
peribahasa yang berbunyi:"Adakalanya engkau memperolehi seorang saudara
yang tidak dilahirkan oleh ibumu."
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13726212759708668814noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4436586414815473202.post-776171762900220632013-03-20T21:50:00.002-07:002013-03-20T21:50:43.749-07:00Surat Al 'Alaq<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name">
<br />
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<span style="font-weight: bold;"></span><div style="color: lime; text-align: center;">
<u><span style="font-size: medium;"><b>Surat Al 'Alaq dan artinya</b></span></u></div>
<div style="text-align: center;">
<br />
</div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: large;">اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ </span>١</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: large;">خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ </span>٢</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: large;">اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ </span>٣</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ٤</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: medium;">عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ٥</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">كَلا إِنَّ الإنْسَانَ لَيَطْغَى ٦</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">6. Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى ٧</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">7. karena Dia melihat dirinya serba cukup.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">إِنَّ إِلَى رَبِّكَ الرُّجْعَى ٨</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">8. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">أَرَأَيْتَ الَّذِي يَنْهَى ٩</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">9. bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang,</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">عَبْدًا إِذَا صَلَّى ١٠</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">10. seorang hamba ketika mengerjakan shalat[1590],</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">[1590]
Yang dimaksud dengan orang yang hendak melarang itu ialah Abu Jahal,
yang dilarang itu ialah Rasulullah sendiri. akan tetapi usaha ini tidak
berhasil karena Abu Jahal melihat sesuatu yang menakutkannya. setelah
Rasulullah selesai shalat disampaikan orang berita itu kepada
Rasulullah. kemudian Rasulullah mengatakan: "Kalau jadilah Abu Jahal
berbuat demikian pasti Dia akan dibinasakan oleh Malaikat".</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">أَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ عَلَى الْهُدَى ١١</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">11. bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada di atas kebenaran,</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">أَوْ أَمَرَ بِالتَّقْوَى ١٢</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">12. atau Dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">أَرَأَيْتَ إِنْ كَذَّبَ وَتَوَلَّى ١٣</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">13. bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللَّهَ يَرَى ١٤</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">14. tidaklah Dia mengetahui bahwa Sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">كَلا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ ١٥</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">15. ketahuilah, sungguh jika Dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya[1591],</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">[1591] Maksudnya: memasukkannya ke dalam neraka dengan menarik kepalanya.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ ١٦</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">16. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ ١٧</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">17. Maka Biarlah Dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ ١٨</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">18. kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah[1592],</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">[1592] Malaikat Zabaniyah ialah Malaikat yang menyiksa orang-orang yang berdosa di dalam neraka.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">كَلا لا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ١٩</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">19. sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).</span></div>
<br /><br />TAFSIR SURAT<br />
<br />“Bacalah! Dengan nama Tuhanmu yang menciptakan” (Al-Alaq :1)<br />Dalam
suku kata pertama yaitu “bacalah” telah membuka kepentingan pertama di
dalam perkembangan agama ini selanjutnya. Nabi Muhammad SAW
diperintahkan membaca wahyu yang akan diturunkan kepada beliau itu
diatas nama Allah, Tuhan yang telah menciptakan, yaitu menciptakan
manusia.<br /><br /><br />“Dia telah menciptakan manusia ari segumpal darah ” (Al-Alaq : 2)<br />Yaitu
peringkat kedua setelah nutfah, yaitu segumpal air yang telah terpadu
dari mani si laki-laki dengan si perempuan, yang setelah 40 hari lamanya
air itu telah menjelma jadi segumpal darah, dan dari segumpal darah itu
kelak akan menjelma pula setelah 40 hari menjadi segumpal daging
(mudhgah).<br />Nabi bukanlah seorang yang pandai membaca, beliau adalah
ummy, yang boleh diartikan buta huruf, tidak pandai menulis dan tidak
pandai pula membaca yanf tertulis. Tetapi malaikat Jibril mendesaknya
sampai tiga kali supaya dia membaca. Meskipun Nabi Muhammad tidak pandai
menulis, namun ayat-ayat itu akan dibawa langsung oleh malaikat Jibril
kepada beliau, diajarkan hingga beliau dapat menghapalnya di luar
kepala, dengan sebab itu akan dapatlah beliau membacanya, Allah yang
menciptakan semuanya. Rasul yang tak panai menulis dan membaca itu akan
pandai kelak membaca ayat-ayat yang diturunkan kepada beliau, sehingga
bila mana wahyu-wahyu itu telah turun kelak, akan diberi nama Al-Qur’an.
Dan Al-Qur’an itu pun artinya ialah bacaan. Seakan-akan Tuhan berfirma :
“Bacalah, atas udrat-Ku dan irodat-Ku”.<br />Syaikh Muhammad Abduh di
dalam tafsir Juz ‘amanya menerangkan : “Yaitu Allah Yang Maha Kuasa
menjadikan manusia dari air mani, menjelma jadi darah segumpal, kemudian
jadi manusia penuh, niscaya kuasa pula menimbulkan kesanggupan membaca
dan menulis.” Maka jika kita selidiki hadist yang menerangkan bahwa tiga
kali Nabi disuruh membaca, tiga kali pula beliau menjawab jujur bahwa
beliau tidak pandai membaca, tiga kali pula Jibril memeluknya
keras-keras, buat meyakinkan baginya bahwa sejak saat itu kesanggupan
membaca itu sudah ada padanya, apalagi beliau adalah Al-Insan, Al-Kamil,
manusi sempurna. Banyak lagi yang akan dibacanya dibelakang hari. Yang
penting harus diketahui bahwa dasar segala yang akan dibacanya itu kelak
akan menggunakan dengan nama Allah juga.<br /><br /><br />“Bacalah! Dan Tuhan engkau itu Maha Mulia” (Al-Alaq : 3)<br />Setelah
di ayat yang pertama beliau diperintahan membaca di atas nama Allah
yang menciptakan insane dari segumpal darah, diteruskan lagi menyuruhnya
membaca diatas nama Tuhan. Sedang nama Tuhan yang selalu akan diambil
jadi sandaran hidup itu ialah Allah Yang Maha Mulia, Maha Dermawan, Maha
Kasih dan Sayang kepada makhluknya.<br /><br />“Dia mengajar (manusia) dengan perantara kalam” (Al-Alaq : 4)<br />Itulah
keistimewaan Tuhan, itulah kemuliyaan yang tertinggi, yaitu
diajarkannya kepada manusia berbagai ilmu, dibukanya berbagai rahasia,
diserahkannya berbagai kunci untuk membuka perbendaharaan Allah, yaitu
dengan qalam. Dengan pena! Disamping lidah untuk membaca, Tuhan pun
mentakdirkan pula bahwa dengan pena ilmu pengetahuan dapat di catat,
pena adalh beku dan kaku, tidak hidup, namun yang dituliskan pena itu
adalh berbagai hal yang dapat dipahamkan oleh manusia.<br />Sedangkan
menurut Ahmad Mushthafa Al-Maraghy : “Yang menjadikan pena sebagai
sarana berkomunikasi antar sesame manusia, sekalipun letaknya saling
berjauhan. Dan ia tak ubahnya lisan yang berbicara. Qalam atau pena
adalah benda mati yang tidak bias memberikan pengertian, oleh sebab itu
Dzat yang menciptkan, bensa mati menjadi alat komukasi. Sesungguhnya
tidak ada kesulitan bagi-Nya, menjadikan Nabi Muhammad bisa membaca dan
memberi penjelasan serta pengajaran, apalagi Nabi Muhammad adalah
manusia yang sempurna.”<br />Disini Allah telah menyatakan bahwa diri-Nya
lah yang telah menciptakan manusia dari alaq, kemudian mengajari manusia
dengan perantara kalam, demikian itu agar manusia dapat menyadari bahwa
dirinya diciptakan dari sesuatu yang paling hina, hingga ia mencapai
kesempurnaan kemanusiaannya dengan pengetahuannya tentang hakikat segala
sesuatu.<br /><br />“Mengajari kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (Al-Alaq : 5)<br />Lebih
dahulu Allah Ta’ala mengajarkan manusia menggunakan qalam. Sesuadah dia
pandai mempergunakan qalam itu banyaklah ilmu pengetahuan diberikan
Allah kepadanya, sehingga dapat pula dicatatnya ilmu yang baru
didapatnya ilmu itu dengan qalam yang telah ada dalam tangannnya.<br />Maka
di dalam susunan kelima ayat ini, sebagai ayat yang mula-mula turun,
nampak dengan kata-kata singkat Tuhan yang telah menerangkan asal-usul
kejadian seluruh manusia yang semuanya sama, yaitu dari segumpal darah
yang berasal dari segumpal mani, dan segumpal mani itu berasal dai
saringan halus makanan manusia yang diambil dari bumi, yaitu dari
hormon, kalori, vitamin dan berbagai zat yang lain, yang semua diambil
dari bumi baik dari sayuran, buah-buahan, makanan pokok, dan daging.
Kemudian manusia bertambah besar dan dewasa, yang terpenting alat untuk
menghubungkan dirinya dengan manusia sekitarnya ialah kesanggupan
berkata-kata dengan lidah, sebagai sambungan dari apa yang terasa dalam
hatinya, kemudian bertambah juga kecerdasannya, maka diberi pulalah
kepandaian menulis.<br /><br /><span style="font-weight: bold;"><br />3. Asbabun Nuzul<br />3.1. Asbabun Nuzul Surat Al-Alaq 1-5</span><br />Disebutkan
dalam hadits-hadits shahih, bahwa Nabi SAW mendatangi gua hira’ (hira’
adalah nama gunung di Makkah) untuk tujuan beribadah selama beberapa
hari, beliau kembal kepada istrinya, Siti Khadijah untuk mengambil bekal
secukupnya. Hingga pada suatu hari di dalam gua, beliau dikejutkan oleh
kedatangan malaikat membawa wahyu Illahi. Malaikat berkata kepadanya :
“Bacalah!” beliau menjawab “Saya tidak bisa membaca”. Perawai mengatakan
bahwa untuk kedua kalinya malaikat memrgang nabi dan mengguncangkan
badannya hingga nabi kepayahan, dan setelah itu dilepaskan. Malaikat
berkata lagi kepadanya “Bacalah!” Nabi menjawab “Saya tidak bisa
membaca”. Perawi mengatakan, bahwa untuk ketiga kalinya malaikat
memrgang nabi dan mengguncangkannya hingga beliau kepayahan. Setelah itu
barulah nabi mengucapkan apa yang diucapkan oleh malaikat, yaitu surat
Al-Alaq 1-5.<br />Para perawi hadits mengatakan bahwa Nabi SAW kembali ke
rumah Khadijah dalam keadaan gemetar seraya mengatakan, “Selimuti aku,
selimutilah aku!” kemudian Khadijah menyelimuti beliau hingga rasa takut
beliau pun hilang. Setelah itu beliau menceritakan semuanya kepada
Khadijah, kemudian Khadijah mengajak beliau menemui Waraqah Ibnu Naufal
Ibnu ‘Abdi ‘I-Uzza (anak paman Khadijah), berdasarkan hadits tersebut
dapat disimpulkan bahwa permulaan surat ini merupakan awal ayat-ayat
Al-Qur’an diturunkan dan merupakan rahmat Allah pertama yang diturunkan
kepada hamba-hamba-Nya, serta kitab pertama ditujukan keapada Rasulullah
SAW.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">4. Analisa Ayat dalam Konteks Pendidikan.</span><br />Perintah
membaca merupakan perintah yang paling penting dan berharga yang dapat
diberikan pada umat manusia sebagai homo educadum (makhluk yang dapat
dan harus dididik). Meski manusia diciptakan berasal dari setetes air
mani yang sangat hina akan tetapi manusia adalah makhluk yang dapat dan
harus dididik, karena dengan pendidikan maka potensi diniyah dan
potensi-potensi kemanusiaan lainnya yang dimiliki setiap orang akan
berkembang secara wajar. Melalui pendidikan harkat dan martabat manusia
akan terjaga dengan sendirinya dan akan terus menuju kesempurnaan. Dan
apabila ia belajar dan berfikir sampai ia memperoleh ilmu pengetahuan
maka ia akan menempati derajat yang tinggi, sebagai mana yang dijelaskan
dalam surat Al-Mujadalah ayat 11:<br />“Allah akan mengangkat derajat
orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu
dengan beberapa tingkatan.”
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13726212759708668814noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4436586414815473202.post-73363574487078472822013-03-20T21:41:00.002-07:002013-03-20T21:41:37.534-07:00KISAH NABI IDRIS A.S. <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="color: lime; text-align: center;">
<u>KISAH NABI IDRIS A.S</u>. </div>
<br />
Tidak banyak keterangan yang didpti tentang kisah Nabi Idris di dalam Al-Quran mahupun dalam kitab-kitab Tafsir dan kitab-kitab sejarah nabi-nabi.Di dalam Al-Quran hanya terdpt dua ayat tentang Nabi Idris iaitu dalam surah Maryam ayat 56 dan 57: "Dan ceritakanlah { hai Muhammad kepada mereka , kisah } Idris yang terdpt tersebut di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sgt membenarkan dan seorang nabi. 57 - Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi." { Maryam : 56 - 57 } Nabi Idris adalah keturunan keenam dari Nabi Adam putera dari Yarid bin Mihla'iel bin Qinan bin Anusy bin Syith bin Adam A.S. dan adalah keturunan pertama yang dikurniai kenabian menjadi Nabi setelah Adam dan Syith. Nabi Idris menurut sementara riwayat bermukim di Mesir di mana ia berdakwah untuk agama Allah mengajarkan tauhid dan beribadat menyembah Allah serta membeeri beberapa pendoman hidup bagi pengikut-pengikutnya agar menyelamat diri darii seksaan di akhirat dan kehancuran serta kebinasaan di dunia. Ia hidup sampai usia 82 tahun. Diantara beberapa nasihat dan kata-kata mutiaranya ialah : ~ 1 . Kesabaran yang disertai iman kepada Allah membawa kemenangan. 2 . Orang yang bahagia ialah orang yang berwaspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal solehnya. 3 . Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa maka ikhlaskanlah niatmu demikian pula puasa dan solatmu. 4 . Janganlah bersumpah dalam keadaan kamu berdusta dan janganlah menuntup sumpah dari orang yang berdusta agar kamu tidak menyekutui mereka dalam dosa. 5 . Taatlah kepada raja-rajamu dan tunduklah kepada pembesar-pembesarmu serta penuhilah selalu mulut-mulutmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah. 6 . Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya, karena mereka tidak akan banyak dan lama menikmati kebaikan nasibnya. 7 . Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya. 8 . Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya seorang tidak dpt bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehinya itu. Dalam hubungan dengan firman Allah bahawa Nabi Idris diangkat kemartabat tinggi Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan bahawa Nabi Idris wafat tatkala berada di langit keempat dibawa oleh seorang Malaikat Wallahu a'alam bissawab. <br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13726212759708668814noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4436586414815473202.post-7381464381955850252013-03-19T01:02:00.003-07:002013-03-19T01:02:52.400-07:00MAKNA KALIMAT SYAHADAT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 style="text-align: center;">
<i><u><span style="color: lime;">Makna Dua Kalimat Syahadat</span></u></i></h2>
<div style="text-align: justify;">
<strong><br /></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah,
Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulullah ?Shallallahu
'Alaihi Wasallam-, keluarga, para sahabat, dan umatnya hingga akhir
zaman.</div>
<div style="text-align: justify;">
Melafadzkan dua kalimat syahadat dan
mengamalkan tuntutannya merupakan rukun dasar agama Islam. Namun sayang,
banyak orang yang tidak memahaminya. Lebih dari itu, banyak yang
mencukupkannya hanya dengan mengucapkannya tanpa memahami makna dan
mengamalkan tuntutannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Keutamaan Dua Kalimat Syahadat</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Ubadah bin Shamit <em>Radhiyallahu 'Anhu</em> yang mengatakan, Rasulullah<em> Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em> bersabda:</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;">مَنْ
شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ
وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ
وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى
مَا كَانَ مِنْ الْعَمَلِ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Barangsiapa bersyahadat (bersaksi)
bahwa tiada Ilah (Tuhan) yang berhak disembah kecuali Allah semata yang
tiada sekutu bagi-Nya, dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, dan
(bersyahadat) bahwa Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya, kalimat-Nya
yang disampaikan kepada Maryam dan ruh daripada-Nya; dan (bersyahadat)
pula bahwa surga benar adanya dan neraka benar adanya; pasti Allah
memasukkannya ke dalam surga betapapun amal yang telah diperbuatnya.</em>" (Muttafaq 'Alaih)</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalan Shahih Muslim dan lainnya, hadits marfu' dari Utsman <em>Radliyallah 'Anhu</em>,</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;">مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Barangsiapa yang meninggal sedangkan dia mengetahui makna La Ilaha Illallah pasti masuk surga.</em>" (HR. Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari Abu Hurairah <em>Radliyallah 'Anhu</em>, Rasulullah <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam </em>bersabda:</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;">أَشْهَدُ
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ لَا يَلْقَى
اللَّهَ بِهِمَا عَبْدٌ غَيْرَ شَاكٍّ فِيهِمَا إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Saya bersaksi bahwa tiada tuhan
(yang berhak diibadahi) selain Allah dan aku adalah utusan Allah,
tiada-lah seorang hamba bertemu Allah (meninggal dunia) dengan membawa
keduanya tanpa ada keraguan sedikitpun pasti ia akan masuk surga.</em>" (HR. Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari 'Ubadah bin al Shamit <em>Radliyallah 'Anhu</em> berkata: Aku mendengar Rasulullah <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em> bersabda: "<em>Siapa
yang bersaksi bahwa tiada tuhan (yang berhak diibadahi) selain Allah
dan Muhammad adalah utusan Allah, maka Allah mengharamkan neraka
atasnya.</em>" (HR. Muslim)</div>
<div style="text-align: justify;">
Hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa Nabi <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em>
mencukupkan dua kalimat syahadat untuk para sahabat. Yaitu untuk
mengucapkannya, mengamalkan arahannya, lalu melaksanakan konsekuensinya
berupa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan melaksanakan segala macam
ibadah, selalu mentauhidkan Allah <em>'Azza wa</em> <em>Jalla</em>, dan menjauhi berbagai tradisi? syirik. Inilah makna ucapannya, <strong><em>Laa Ilaaha Illallaah</em></strong>. Sedangkan ikrarnya "Muhammad Rasulullah" mengharuskannya taat kepada utusan Allah ini <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em> dan mengikutinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Makna di atas dipahami oleh orang yang
mengerti bahasa Arab, termasuk kandungannya yaitu nafyu (peniadaan) dan
itsbat (penetapan). Kalimat ini tidak cukup hanya dilisankan saja, namun
harus dipahami maknanya, diamalkan tuntutannya secara dzahir dan batin.
Allah Ta'ala berfirman,</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;">فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah.</em>" (QS. Muhammad: 19)</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;">وَلَا يَمْلِكُ الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الشَّفَاعَةَ إِلَّا مَنْ شَهِدَ بِالْحَقِّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Dan sembahan-sembahan yang mereka
sembah selain Allah tidak dapat memberi syafaat; akan tetapi (orang yang
dapat memberi syafaat ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan
mereka meyakini (nya).</em>" (QS. Al Zukhruf: 86) dan ayat semisal yang menjelaskan ilmu (memahami makna) menjadi syarat kalimat syahadatain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena itulah, ketika seorang musyrik
mengucapkan dua kalimat syahadat secara dzahir dia dilindungi dan
darahnya dijaga sehingga dia diuji dan dilihat setelah itu. Jika dia
istiqamah di atas agamanya dan konsisten dengan tauhidnya serta
mengamalkan ajaran Islam, maka dia sebagai muslim. Dia mendapat hak dan
kewajiban sebagaimana kaum muslimin lainnya. Jika dia menyelisihi
tuntutan syahadatnya, meninggalkan sebagian syariat Islam dengan
menentang dan mengingkarinya, atau menghalalkan sesuatu yang sudah
sangat jelas keharamanya, maka kalimat ini tidak bisa menjaminnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak cendekiawan dan kaum awam pada
zaman sekarang, entah karena bodoh atau taklid, telah rusak akidah
mereka dan tumbuh kejahilan terhadap dien dan arahan dua kalimat
syahadat ini. Bahkan, makna bahasa Arab secara umum, karenanya tidak
heran jika mayoritas mereka tidak memahami makna dua kalimat syahadat.
Mereka menganggap cukup membacanya berulang-ulang disertai keyakinan
mendapat pahala besar, kebaikan, terjaga harta dan darah, tanpa memahami
maknanya dan mengamalkan tuntutannya. Sehingga kita saksikan, orang
yang mengikrarkan dua kalimat syahadat, ia dengan terang-terang
melakukan hal yang membatalkannya, Karena itulah, sangat dibutuhkan
penjelasan makna dua kalimat syahadat ini sebagai <em>Iqamatul Hujjah</em>
bagi orang yang tindakannya bertentangan dengan tuntutannya dan
meyakini kalimat syadahat cukup dibaca berulang-ulang lantas menjadi
muslim yang sempurna tauhidnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Makna Kalimat <em>Laa Ilaaha Illallaah</em></strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Para du'at dan ulama sangat memperhatikan materi kalimat tauhid, terutama tentang maknanya. Syaikh Sulaiman bin Abdillah dalam <em>Taisir al 'Aziz al Hamiid</em>,
hal 53 menjelaskan, "Makna Laa Ilaaha Illallaah adalah tidak ada yang
diibadahi dengan benar kecuali tuhan yang satu, yaitu Allah yang Esa
tidak ada sekutu bagi-Nya, sebagaimana firman Allah Ta'ala:</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;">وَمَاً أَرْسَلْنَا مِن قًبلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلاَّ نُوحِيَ إِلَيْهِ أَنَّهُ لاَ إِلَهً إِلاَّ أَنَاْ فَاعْبُدُونِ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Dan Kami tidak mengutus seorang
rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya
tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian
akan Aku".</em>" (QS. Al Anbiya': 25)</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;">وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): 'Sembahlah Allah
(saja), dan jauhilah Thaghut itu'.</em>" (QS. Al Nahl: 36)</div>
<div style="text-align: justify;">
Benar, bahwa makna <em>al-Ilaah </em>adalah <em>al-ma'bud</em> (yang diibadahi). Karena inilah, ketika Nabi <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam </em>berbicara kepada kafir Quraisy, "Ucapkan Laa Ilaaha Illalaah!" mereka menjawab, "<em>Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.</em>" (QS. Shaad: 5)</div>
<div style="text-align: justify;">
Kaum Huud berkata, "<em>Apakah kamu
datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan
meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami?</em>" (QS. Al A'raaf: 70) Padahal Nabi Huud hanya mengajak mereka kepada Laa Ilaaha Illallaah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Inilah makna Laa Ilaaha Illallaah, yaitu
ibadah kepada Allah dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya. Itulah
maksud kufur dengan taghut dan iman kepada Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalimat agung ini mengandung makna bahwa
selain Allah bukan tuhan. Pengakuan tuhan selain Allah merupakan
kebatilah terbesar, dan menetapkan selain Allah sebagai tuhan adalah
kezaliman yang terburuk. Tak seorangpun berhak diibadahi selain Allah,
sebagaimana tidak pantas disebut tuhan kecuali hanya Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalimat ini juga mengandung <em>Nafyu Ilahiyah</em>
(meniadakan ketuhanan) selain Allah dan mentapkannya hanya untuk Allah
semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Karena itu, kalimat ini memerintahkan
untuk menjadikan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang disembah dan
melarang menjadikan tuhan bersama Allah.? <em>Nafyu </em>dan<em> itsbat</em> inilah yang dipahami oleh orang yang diseru kepada tauhid atau kalimat Laa Ilaaha Illallaah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua bentuk ibadah yang hadir kerena
pengabdian hati kepada Allah dengan cinta, ketundukan, dan kepatuhan
kepada-Nya semata masuk dalam kategori uluhiyah. Maka wajib mengesakan
Allah dengan ibadah itu, seperti doa, rasa takut, kecintaan, tawakkal,
taubat, menyembelih, bernadzar, sujud, dan macam ibadah lainnya. Wajib
memberikan semua itu kepada Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya.
Lalu siapa yang memberikan sedikit saja dari ibadah tadi kepada selain
Allah maka dia telah menjadi musyrik walau ia mengucapkan Laa Ilaaha
Illallaah; jika tidak mengamalkan tuntutannya, berupa tauhid dan
ikhlash.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Makna Syahadat Muhammad Rasulullah</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam mengikrarkan kalimat syahadat
harus disertai dengan mengetahui maknanya. Keduanya saling berkaitan,
tidak bisa dipisahkan. Maka bagi orang yang mengucapkannya wajib
mengetahui maksud kalimat itu, meyakini maknanya, dan menerapkannya
dalam hidup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan setelah kita memahami bahwa Laa
Ilaaha Illallaah tidak cukup dilafadzkan saja, begitu juga dalam kalimat
pasangannya (Muhammad Rasulullah), harus disertai dengan membenarkan
risalahnya, komitmen dengan makna dan tuntutannya. Yaitu keyakinan yang
menghujam dalam hati bahwa Nabi Muhammad <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em> diutus oleh Tuhannya <em>'Azza wa Jalla</em>,
Dia telah memandatkan syari'at ini sebagaimana risalah (kerasulan),
memerintahkan untuk menyampaikannya kepada umat, dan mewajibkan kepada
seluruh umat untuk menerima risalahnya dan berjalan di atasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Rasulullah Manusia Mulia dan Istimewa</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Nabi <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em> adalah spesialis dalam risalah ini. Allah Ta'ala berfirman,</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;">وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya.</em>" (QS. Al Qashash: 68)</div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan.</em>" (QS. Al An'aam: 124)</div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.</em>" (QS. Shaad: 47)</div>
<div style="text-align: justify;">
Ayat-ayat serupa sangat banyak yang
menunjukkan bahwa para rasul dari kalangan manusia yang telah Allah
muliakan, Allah pilih dan sucikan, sehingga mereka layak untuk mengemban
risalah, penjaga syariat dan agama-Nya, dan menjadi perantara antara
Dia dengan Hamba-hamba-Nya. Allah telah menyebutkan kondisi sebagian
kaum yang mendustakan para rasul, mereka telah berkata kepada rasul
mereka, "<em>Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga.</em>" (QS. Ibrahim: 10) Lalu para rasul menjawab,</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;">إِنْ نَحْنُ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَمُنُّ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Kami tidak lain hanyalah manusia
seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia
kehendaki di antara hamba-hamba-Nya.</em>" (QS. Ibrahim: 11)</div>
<div style="text-align: justify;">
Terlebih lagi Nabi kita Muhammad <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em>
sebagai penutup para rasul dan seorang rasul termulia, Allah telah
mengistimewakan beliau daripada rasul sebelumnya. Beliau adalah makhluk
pilihan yang diangkat menjadi rasul untuk seluruh makhluk dari kalangan
jin dan manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Nabi Muhammad Maksum dari Kesalahan</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Umat sepakat bahwa para nabi semuanya
maksum (terjaga) dari dosa besar, karena bisa menghilangkan sifat
istimewa dan pilihan. Hal ini karena Allah akan mengembankan risalah-Nya
kepada mereka agar disampaikan kepada seluruh manusia. Karena itu,
mereka harus bisa menjadi teladan bagi umatnya, memberi peringatan agar
menjauhi kekufuran dan dosa, kefasikan dan maksiat. Seandainya kesalahan
dan kemaksiatan itu nyata pada mereka, maka musuh-musuh Islam punya
bahan untuk mencela pribadi mereka dan merusak syari'at yang mereka
bawa. Ini akan menghilangkan hikmah Allah Ta'ala.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya di antara bentuk
rahmat-Nya, Dia menjaga para nabi-Nya dari mengerjakan
kesalahan-kesalahan ini, Allah sendiri juga melarang mereka, menjelaskan
keburukan yang ditimbulkannya; sebagaimana Dia mejadikan mereka sebagai
teladan dalam zuhud dan menjauhi syahwat dunia yang bisa menyibukkan
dari negeri akhirat. Namun, boleh jadi dosa-dosa kecil bisa terjadi pada
mereka sebagai ijtihad, tapi tidak menjadi ketetapan, tidak merusak
kredibilitasnya, dan tidak menghilangkan kenabian dari mereka. Semua itu
sebagai bukti bahwa mereka manusia biasa yang tidak tahu ilmu ghaib dan
tidak menyandang sedikitpun dari sifat rububiyyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Para mufassir dan ulama telah menyebutkan sebagian kejadian itu, seperti firman Allah Ta'ala:</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;">وَلَا تَطْرُدِ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Dan janganlah kamu mengusir
orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari,
sedang mereka menghendaki keridaan-Nya.</em>" (QS. Al An'aam: 52)</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan firman-Nya,</div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: medium;">وَإِنْ
كَادُوا لَيَفْتِنُونَكَ عَنِ الَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ لِتَفْتَرِيَ
عَلَيْنَا غَيْرَهُ وَإِذًا لَاتَّخَذُوكَ خَلِيلًا وَلَوْلَا أَنْ
ثَبَّتْنَاكَ لَقَدْ كِدْتَ تَرْكَنُ إِلَيْهِمْ شَيْئًا قَلِيلًا</span></div>
<div style="text-align: justify;">
"<em>Dan sesungguhnya mereka hampir
memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu
membuat yang lain secara bohong terhadap Kami; dan kalau sudah begitu
tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia. Dan kalau Kami
tidak memperkuat (hati) mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit
kepada mereka.</em>" (QS. Al Isra': 73-74)</div>
<div style="text-align: justify;">
Kejadian semacam itu yang dilakukannya
sebagai bentuk ijtihad karena menyangka ada maslahat yang besar,
sedangkan Allah tahu semua itu tidak akan terwujud. Kemudian Allah
menjaga beliau <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em> dari melakukannya
krena bisa merusak sifat kerasulan dan sebagai manusia pilihan. Juga
karena berseberangan dengan arahan beliau untuk menjauhi kekufuran,
kefasikan, dan maksiat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari sisi tabligh (menyampaikan) pesan
Allah berupa syari'at, maka para ulama bersepakat atas kemaksuman beliau
bahkan kemaksuman seluruh nabi dalam menyampaikan risalah Allah, berupa
wahyu dan syariat, bahkan Allah telah menjaga beliau dari kesyirikan,
zina dan semisalnya, jauh sebelum menjadi Nabi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Rasulullah <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam</em> telah bersabda, "A<em>ku
tidak pernah kepingin sesuatu yang biasa dilakukan orang-orang
jahiliyah dan aku juga tidak pernah kepingin melakukan keburukan
sehingga Allah memuliakanku dengan risalah-Nya.</em>" (Disebutkan oleh al Qadli 'Iyadh dalam kitabnya al-Syifa dan lainnya)</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnu Ishaq berkata dalam sirahnya, "Ketika Rasullullah <em>Shallallahu 'Alaihi Wasallam </em>telah
beranjak dewasa, Allah menjaganya, melinduginya dari kotoran dan
keburukan jahiliyah. Ketika ingin memuliakannya dan menjadikannya
sebagai rasul ?di kala itu berada di atas agama kaumnya- sehingga beliau
menjadi seorang pemuda yang paling mulia perilaku dan akhlaknya, paling
bagus pergaulannya, paling baik kepada tetangganya, paling gagah
posturnya, paling amanat dan paling jauh dari sifat dan akhlak tercela
yang bisa mengurangi kemuliaan dan kesuciannya, sampai-sampai mendapat
julukan dari kaumnya sebagai Al Amiin (sangat terpercaya). . ." ?Wallahu
Ta'ala A'la </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13726212759708668814noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4436586414815473202.post-10868988798409194992013-03-19T00:37:00.001-07:002013-03-19T00:37:25.767-07:00URUTAN TURUNNYA AL QUR'AN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2 class="entry-title" style="text-align: center;">
<span style="color: lime;">Urutan Turunnya Wahyu Al-Qur’an </span></h2>
<br />
<table class="wp-table-reloaded wp-table-reloaded-id-3" id="wp-table-reloaded-id-3-no-1">
<thead>
<tr class="row-1 odd">
<th class="column-1 header">Urutan Turun</th><th class="column-2 header">No. Surat</th><th class="column-3 header">Nama</th><th class="column-4 header">Surat</th><th class="column-5 header">Jumlah Ayat</th><th class="column-6 header">Tempat Turun</th>
</tr>
</thead>
<tbody>
<tr class="row-2 even">
<td class="column-1">1</td><td class="column-2">96</td><td class="column-3">Al-'Alaq</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/1.gif" /></td><td class="column-5">19</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-3 odd">
<td class="column-1">2</td><td class="column-2">68</td><td class="column-3">Al-Qalam</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/2.gif" /></td><td class="column-5">52</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-4 even">
<td class="column-1">3</td><td class="column-2">73</td><td class="column-3">Al-Muzzammil</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/3.gif" /></td><td class="column-5">20</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-5 odd">
<td class="column-1">4</td><td class="column-2">74</td><td class="column-3">Al-Muddatstsir</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/4.gif" /></td><td class="column-5">56</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-6 even">
<td class="column-1">5</td><td class="column-2">1</td><td class="column-3">Al-Faatihah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/5.gif" /></td><td class="column-5">7</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-7 odd">
<td class="column-1">6</td><td class="column-2">111</td><td class="column-3">Al-lahab</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/6.gif" /></td><td class="column-5">5</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-8 even">
<td class="column-1">7</td><td class="column-2">81</td><td class="column-3">At-Takwiir</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/7.gif" /></td><td class="column-5">29</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-9 odd">
<td class="column-1">8</td><td class="column-2">87</td><td class="column-3">Al-A'laa</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/8.gif" /></td><td class="column-5">19</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-10 even">
<td class="column-1">9</td><td class="column-2">92</td><td class="column-3">Al-Lail</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/9.gif" /></td><td class="column-5">21</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-11 odd">
<td class="column-1">10</td><td class="column-2">89</td><td class="column-3">Al-Fajr</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/10.gif" /></td><td class="column-5">30</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-12 even">
<td class="column-1">11</td><td class="column-2">93</td><td class="column-3">Adh-Duhaa</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/11.gif" /></td><td class="column-5">11</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-13 odd">
<td class="column-1">12</td><td class="column-2">94</td><td class="column-3">Al-insyirah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/12.gif" /></td><td class="column-5">8</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-14 even">
<td class="column-1">13</td><td class="column-2">103</td><td class="column-3">Al-'Ashr</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/13.gif" /></td><td class="column-5">3</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-15 odd">
<td class="column-1">14</td><td class="column-2">100</td><td class="column-3">Al-'Aadiyaat</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/14.gif" /></td><td class="column-5">11</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-16 even">
<td class="column-1">15</td><td class="column-2">108</td><td class="column-3">Al-Kautsar</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/15.gif" /></td><td class="column-5">3</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-17 odd">
<td class="column-1">16</td><td class="column-2">102</td><td class="column-3">At-Takaatsur</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/16.gif" /></td><td class="column-5">8</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-18 even">
<td class="column-1">17</td><td class="column-2">107</td><td class="column-3">Al-Maa'uun</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/17.gif" /></td><td class="column-5">7</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-19 odd">
<td class="column-1">18</td><td class="column-2">109</td><td class="column-3">Al-Kaafiruun</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/18.gif" /></td><td class="column-5">6</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-20 even">
<td class="column-1">19</td><td class="column-2">105</td><td class="column-3">Al-Fiil</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/19.gif" /></td><td class="column-5">5</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-21 odd">
<td class="column-1">20</td><td class="column-2">113</td><td class="column-3">Al-Falaq</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/20.gif" /></td><td class="column-5">5</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-22 even">
<td class="column-1">21</td><td class="column-2">114</td><td class="column-3">An-Naas</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/21.gif" /></td><td class="column-5">6</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-23 odd">
<td class="column-1">22</td><td class="column-2">112</td><td class="column-3">Al-Ikhlas</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/22.gif" /></td><td class="column-5">4</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-24 even">
<td class="column-1">23</td><td class="column-2">53</td><td class="column-3">An-Najm</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/23.gif" /></td><td class="column-5">62</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-25 odd">
<td class="column-1">24</td><td class="column-2">80</td><td class="column-3">Abasa</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/24.gif" /></td><td class="column-5">42</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-26 even">
<td class="column-1">25</td><td class="column-2">97</td><td class="column-3">Al-Qadr</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/25.gif" /></td><td class="column-5">5</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-27 odd">
<td class="column-1">26</td><td class="column-2">91</td><td class="column-3">Asy-Syams</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/26.gif" /></td><td class="column-5">15</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-28 even">
<td class="column-1">27</td><td class="column-2">85</td><td class="column-3">Al-Buruuj</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/27.gif" /></td><td class="column-5">22</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-29 odd">
<td class="column-1">28</td><td class="column-2">95</td><td class="column-3">At-Tiin</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/28.gif" /></td><td class="column-5">8</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-30 even">
<td class="column-1">29</td><td class="column-2">106</td><td class="column-3">Quraisy</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/29.gif" /></td><td class="column-5">4</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-31 odd">
<td class="column-1">30</td><td class="column-2">101</td><td class="column-3">Al-Qaari'ah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/30.gif" /></td><td class="column-5">11</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-32 even">
<td class="column-1">31</td><td class="column-2">75</td><td class="column-3">Al-Qiyaamah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/31.gif" /></td><td class="column-5">40</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-33 odd">
<td class="column-1">32</td><td class="column-2">104</td><td class="column-3">Al-Humazah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/32.gif" /></td><td class="column-5">9</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-34 even">
<td class="column-1">33</td><td class="column-2">77</td><td class="column-3">Al-Mursalaat</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/33.gif" /></td><td class="column-5">50</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-35 odd">
<td class="column-1">34</td><td class="column-2">50</td><td class="column-3">Qaaf</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/34.gif" /></td><td class="column-5">45</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-36 even">
<td class="column-1">35</td><td class="column-2">90</td><td class="column-3">Al-Balad</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/35.gif" /></td><td class="column-5">20</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-37 odd">
<td class="column-1">36</td><td class="column-2">86</td><td class="column-3">Ath-Thaariq</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/36.gif" /></td><td class="column-5">17</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-38 even">
<td class="column-1">37</td><td class="column-2">54</td><td class="column-3">Al-Qamar</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/37.gif" /></td><td class="column-5">55</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-39 odd">
<td class="column-1">38</td><td class="column-2">38</td><td class="column-3">Shaad</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/38.gif" /></td><td class="column-5">88</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-40 even">
<td class="column-1">39</td><td class="column-2">7</td><td class="column-3">Al-A'raaf</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/39.gif" /></td><td class="column-5">206</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-41 odd">
<td class="column-1">40</td><td class="column-2">72</td><td class="column-3">Al-Jin</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/40.gif" /></td><td class="column-5">28</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-42 even">
<td class="column-1">41</td><td class="column-2">36</td><td class="column-3">Yaasiin</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/41.gif" /></td><td class="column-5">83</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-43 odd">
<td class="column-1">42</td><td class="column-2">25</td><td class="column-3">Al-Furqaan</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/42.gif" /></td><td class="column-5">77</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-44 even">
<td class="column-1">43</td><td class="column-2">35</td><td class="column-3">Faathir</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/43.gif" /></td><td class="column-5">45</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-45 odd">
<td class="column-1">44</td><td class="column-2">19</td><td class="column-3">Maryam</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/44.gif" /></td><td class="column-5">98</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-46 even">
<td class="column-1">45</td><td class="column-2">20</td><td class="column-3">Thaahaa</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/45.gif" /></td><td class="column-5">135</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-47 odd">
<td class="column-1">46</td><td class="column-2">56</td><td class="column-3">Al-Waaqi'ah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/46.gif" /></td><td class="column-5">96</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-48 even">
<td class="column-1">47</td><td class="column-2">26</td><td class="column-3">Asy-Syu'araa'</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/47.gif" /></td><td class="column-5">227</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-49 odd">
<td class="column-1">48</td><td class="column-2">27</td><td class="column-3">An-Naml</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/48.gif" /></td><td class="column-5">93</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-50 even">
<td class="column-1">49</td><td class="column-2">28</td><td class="column-3">Al-Qashash</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/49.gif" /></td><td class="column-5">88</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-51 odd">
<td class="column-1">50</td><td class="column-2">17</td><td class="column-3">Al-Israa'</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/50.gif" /></td><td class="column-5">111</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-52 even">
<td class="column-1">51</td><td class="column-2">10</td><td class="column-3">Yunus</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/51.gif" /></td><td class="column-5">109</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-53 odd">
<td class="column-1">52</td><td class="column-2">11</td><td class="column-3">Huud</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/52.gif" /></td><td class="column-5">123</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-54 even">
<td class="column-1">53</td><td class="column-2">12</td><td class="column-3">Yusuf</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/53.gif" /></td><td class="column-5">111</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-55 odd">
<td class="column-1">54</td><td class="column-2">15</td><td class="column-3">Al-Hijr</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/54.gif" /></td><td class="column-5">99</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-56 even">
<td class="column-1">55</td><td class="column-2">6</td><td class="column-3">Al-An'am</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/55.gif" /></td><td class="column-5">165</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-57 odd">
<td class="column-1">56</td><td class="column-2">37</td><td class="column-3">Ash-Shaaffat</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/56.gif" /></td><td class="column-5">182</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-58 even">
<td class="column-1">57</td><td class="column-2">31</td><td class="column-3">Luqman</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/57.gif" /></td><td class="column-5">34</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-59 odd">
<td class="column-1">58</td><td class="column-2">34</td><td class="column-3">Saba '</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/58.gif" /></td><td class="column-5">54</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-60 even">
<td class="column-1">59</td><td class="column-2">39</td><td class="column-3">Az-Zumar</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/59.gif" /></td><td class="column-5">75</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-61 odd">
<td class="column-1">60</td><td class="column-2">40</td><td class="column-3">Al-Mu'min</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/60.gif" /></td><td class="column-5">85</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-62 even">
<td class="column-1">61</td><td class="column-2">41</td><td class="column-3">Fushshilat</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/61.gif" /></td><td class="column-5">54</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-63 odd">
<td class="column-1">62</td><td class="column-2">42</td><td class="column-3">Asy-Syuura</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/62.gif" /></td><td class="column-5">53</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-64 even">
<td class="column-1">63</td><td class="column-2">43</td><td class="column-3">Az-Zukhruf</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/63.gif" /></td><td class="column-5">89</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-65 odd">
<td class="column-1">64</td><td class="column-2">44</td><td class="column-3">Ad-Dukhaan</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/64.gif" /></td><td class="column-5">59</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-66 even">
<td class="column-1">65</td><td class="column-2">45</td><td class="column-3">Al-Jatsiyaah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/65.gif" /></td><td class="column-5">37</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-67 odd">
<td class="column-1">66</td><td class="column-2">46</td><td class="column-3">Al-Ahqaaf</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/66.gif" /></td><td class="column-5">35</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-68 even">
<td class="column-1">67</td><td class="column-2">51</td><td class="column-3">Adz-Dzariyaat</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/67.gif" /></td><td class="column-5">60</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-69 odd">
<td class="column-1">68</td><td class="column-2">88</td><td class="column-3">Al-Ghaasyiyah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/68.gif" /></td><td class="column-5">26</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-70 even">
<td class="column-1">69</td><td class="column-2">18</td><td class="column-3">Al-Kahfi</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/69.gif" /></td><td class="column-5">110</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-71 odd">
<td class="column-1">70</td><td class="column-2">16</td><td class="column-3">An-Nahl</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/70.gif" /></td><td class="column-5">128</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-72 even">
<td class="column-1">71</td><td class="column-2">71</td><td class="column-3">Nuh</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/71.gif" /></td><td class="column-5">28</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-73 odd">
<td class="column-1">72</td><td class="column-2">14</td><td class="column-3">Ibrahim</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/72.gif" /></td><td class="column-5">52</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-74 even">
<td class="column-1">73</td><td class="column-2">21</td><td class="column-3">Al-Anbiyaa'</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/73.gif" /></td><td class="column-5">112</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-75 odd">
<td class="column-1">74</td><td class="column-2">23</td><td class="column-3">Al-Mu'minuun</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/74.gif" /></td><td class="column-5">118</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-76 even">
<td class="column-1">75</td><td class="column-2">32</td><td class="column-3">As-Sajdah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/75.gif" /></td><td class="column-5">30</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-77 odd">
<td class="column-1">76</td><td class="column-2">52</td><td class="column-3">At-Thuur</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/76.gif" /></td><td class="column-5">49</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-78 even">
<td class="column-1">77</td><td class="column-2">67</td><td class="column-3">Al-Mulk</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/77.gif" /></td><td class="column-5">30</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-79 odd">
<td class="column-1">78</td><td class="column-2">69</td><td class="column-3">Al-Haaqqah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/78.gif" /></td><td class="column-5">52</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-80 even">
<td class="column-1">79</td><td class="column-2">70</td><td class="column-3">Al-Ma'aarij</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/79.gif" /></td><td class="column-5">44</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-81 odd">
<td class="column-1">80</td><td class="column-2">78</td><td class="column-3">An-Naba'</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/80.gif" /></td><td class="column-5">40</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-82 even">
<td class="column-1">81</td><td class="column-2">79</td><td class="column-3">An-Nazi'at</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/81.gif" /></td><td class="column-5">46</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-83 odd">
<td class="column-1">82</td><td class="column-2">82</td><td class="column-3">Al-Infithaar</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/82.gif" /></td><td class="column-5">19</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-84 even">
<td class="column-1">83</td><td class="column-2">84</td><td class="column-3">Al-Insyiqaaq</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/83.gif" /></td><td class="column-5">25</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-85 odd">
<td class="column-1">84</td><td class="column-2">30</td><td class="column-3">Ar-Ruum</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/84.gif" /></td><td class="column-5">60</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-86 even">
<td class="column-1">85</td><td class="column-2">29</td><td class="column-3">Al-'Ankabuut</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/85.gif" /></td><td class="column-5">69</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-87 odd">
<td class="column-1">86</td><td class="column-2">83</td><td class="column-3">Al-Muthaffifiin</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/86.gif" /></td><td class="column-5">36</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-88 even">
<td class="column-1">87</td><td class="column-2">2</td><td class="column-3">Al-Baqarah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/87.gif" /></td><td class="column-5">286</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-89 odd">
<td class="column-1">88</td><td class="column-2">8</td><td class="column-3">Al-Anfaal</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/88.gif" /></td><td class="column-5">75</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-90 even">
<td class="column-1">89</td><td class="column-2">3</td><td class="column-3">Ali 'Imran</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/89.gif" /></td><td class="column-5">200</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-91 odd">
<td class="column-1">90</td><td class="column-2">33</td><td class="column-3">Al-Ahzab</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/90.gif" /></td><td class="column-5">73</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-92 even">
<td class="column-1">91</td><td class="column-2">60</td><td class="column-3">Al-Mumtahanah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/91.gif" /></td><td class="column-5">13</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-93 odd">
<td class="column-1">92</td><td class="column-2">4</td><td class="column-3">An-Nisaa'</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/92.gif" /></td><td class="column-5">176</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-94 even">
<td class="column-1">93</td><td class="column-2">99</td><td class="column-3">Al-Zalzalah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/93.gif" /></td><td class="column-5">8</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-95 odd">
<td class="column-1">94</td><td class="column-2">57</td><td class="column-3">Al-Hadiid</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/94.gif" /></td><td class="column-5">29</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-96 even">
<td class="column-1">95</td><td class="column-2">47</td><td class="column-3">Muhammad</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/95.gif" /></td><td class="column-5">38</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-97 odd">
<td class="column-1">96</td><td class="column-2">13</td><td class="column-3">Ar-Ra'd</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/96.gif" /></td><td class="column-5">43</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-98 even">
<td class="column-1">97</td><td class="column-2">55</td><td class="column-3">Ar-Rahmaan</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/97.gif" /></td><td class="column-5">78</td><td class="column-6">Makkiyah</td>
</tr>
<tr class="row-99 odd">
<td class="column-1">98</td><td class="column-2">76</td><td class="column-3">Al-Insaan</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/98.gif" /></td><td class="column-5">31</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-100 even">
<td class="column-1">99</td><td class="column-2">65</td><td class="column-3">Ath-Thalaaq</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/99.gif" /></td><td class="column-5">12</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-101 odd">
<td class="column-1">100</td><td class="column-2">98</td><td class="column-3">Al-Bayyinah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/100.gif" /></td><td class="column-5">8</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-102 even">
<td class="column-1">101</td><td class="column-2">59</td><td class="column-3">Al-Hasyr</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/101.gif" /></td><td class="column-5">24</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-103 odd">
<td class="column-1">102</td><td class="column-2">24</td><td class="column-3">An-Nuur</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/102.gif" /></td><td class="column-5">64</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-104 even">
<td class="column-1">103</td><td class="column-2">22</td><td class="column-3">Al-Hajj</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/103.gif" /></td><td class="column-5">78</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-105 odd">
<td class="column-1">104</td><td class="column-2">63</td><td class="column-3">Al-Munaafiquun</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/104.gif" /></td><td class="column-5">11</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-106 even">
<td class="column-1">105</td><td class="column-2">58</td><td class="column-3">Al-Mujaadilah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/105.gif" /></td><td class="column-5">22</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-107 odd">
<td class="column-1">106</td><td class="column-2">49</td><td class="column-3">Al-Hujuraat</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/106.gif" /></td><td class="column-5">18</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-108 even">
<td class="column-1">107</td><td class="column-2">66</td><td class="column-3">At-Tahriim</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/107.gif" /></td><td class="column-5">12</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-109 odd">
<td class="column-1">108</td><td class="column-2">64</td><td class="column-3">At-Taghaabun</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/108.gif" /></td><td class="column-5">18</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-110 even">
<td class="column-1">109</td><td class="column-2">61</td><td class="column-3">Ash-Shaff</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/109.gif" /></td><td class="column-5">14</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-111 odd">
<td class="column-1">110</td><td class="column-2">62</td><td class="column-3">Al-Jumu'ah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/110.gif" /></td><td class="column-5">11</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-112 even">
<td class="column-1">111</td><td class="column-2">48</td><td class="column-3">Al-Fath</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/111.gif" /></td><td class="column-5">29</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-113 odd">
<td class="column-1">112</td><td class="column-2">5</td><td class="column-3">Al-Maa-idah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/112.gif" /></td><td class="column-5">120</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-114 even">
<td class="column-1">113</td><td class="column-2">9</td><td class="column-3">At-Taubah</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/113.gif" /></td><td class="column-5">129</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
<tr class="row-115 odd">
<td class="column-1">114</td><td class="column-2">110</td><td class="column-3">An-Nashr</td><td class="column-4"><img src="http://www.quranpoin.com/v1/wp-content/uploads/revelation-order/114.gif" /></td><td class="column-5">3</td><td class="column-6">Madaniyah</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<br />
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13726212759708668814noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4436586414815473202.post-85062795048800639622013-03-15T21:10:00.003-07:002013-03-15T21:28:37.296-07:00Apa ISLAM itu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 class="style1">
Apa itu Islam, dan apa yang dipercaya oleh orang-orang Muslim?</h1>
<br />
<hr />
<div align="right" class="text2" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">
</div>
<b>Pertanyaan: Apa itu Islam, dan apa yang dipercaya oleh orang-orang Muslim?<br /><br />
Jawaban: </b>
Agama Islam dimulai di awal abad ke-7 A.D. oleh seorang yang bernama
Muhammad. Dia mengaku mendapat kunjungan dari malaikat Jibril. Selama
kunjungan malaikat ini, yang berlangsung selama 23 tahun sampai wafatnya
Muhammad, malaikat itu katanya mewahyukan pada Muhammad firman Allah.
Wahyu yang didiktekan ini adalah isi Qur’an, kitab suci Islam. Islam
mengajarkan bahwa Qur’an adalah otoritas tertinggi dan wahyu terakhir
Allah. <br />
<br />
Orang-orang Muslim, penganut Islam, percaya bahwa Qur’an adalah firman
Allah yang sudah ada dan yang sempurna. Selain itu, banyak orang Muslim
yang menolak Qur’an dalam versi bahasa lainnya. Terjemahan bukanlah
versi yang sah dari Qur’an yang hanya ada dalam bahasa Arab. Meskipun
Qur’an adalah kitab suci yang utama, Sunnah dipandang sebagai sumber
kedua untuk pengajaran agama. Sunnah ditulis oleh sahabat-sahabat
Muhammad tentang apa yang dikatakan, dilakukan dan disetujui oleh
Muhammad. <br />
<br />
Kepercayaan utama Islam adalah bahwa Allah adalah Allah yang esa dan
sejati dan Muhammad adalah rasul Allah. Cukup dengan mengucapkan
kepercayaan ini, orang dapat masuk Islam. Kata “Muslim” berarti "orang
yang takluk kepada Allah.” Islam menganggap diri sebagai satu-satunya
agama yang benar yang menjadi sumber dari semua agama lain (termasuk
Yudaisme dan keKristenan). <br />
<br />
Orang-orang Muslim mendasari kehidupan mereka pada lima rukun: <br />
1. Pernyataan iman/syahadat: "Tidak ada illah lain selain Allah, dan Muhammad adalah Utusan (Rasul) Allah." <br />
2. Sholat: sholat lima kali dalam sehari <br />
3. Zakat: orang harus memberi kepada mereka yang miskin karena semuanya adalah pemberian Allah. <br />
4. Puasa: selain berpuasa pada waktu tertentu, semua orang Muslim harus
berpuasa saat merayakan Ramadan (bulan kesembilan dalam kalender Islam).
<br />
5. Haji: berziarah ke Mekkah paling sedikit sekali seumur hidup (pada bulan kedua belas dalam kalender Islam). <br />
<br />
Kelima dasar ini, kerangka dari ketaatan orang Muslim, diperlakukan
dengan serius dan harafiah. Masuknya seorang Muslim ke firdaus adalah
bergantung pada ketaatannya kepada kelima rukun ini. <br />
<br />
Dalam hubungannya dengan keKristenan, Islam memiliki beberapa kesamaan
dan perbedaan yang mendasar. Sama seperti keKristenan, Islam bersifat
monotheistik, namun berlawanan dengan keKristenan, Islam menolak konsep
Tritunggal. Islam menerima bagian-bagian tertentu dari Alkitab, seperti
Taurat dan Injil, namun menolak yang lainnya sebagai fitnah dan bukan
diilhamkan. <br />
<br />
Islam mengklaim bahwa Yesus hanyalah seorang nabi, bukan Anak Allah
(orang Muslim percaya satu-satunya illah adalah Allah, dan bagaimana
mungkin Dia bisa punya Anak?) Islam menganggap Yesus, meskipun lahir
dari anak dara, diciptakan sama halnya dengan Adam, dari debu tanah.
Orang-orang Muslim percaya bahwa Yesus tidak mati di salib; dan karena
itu mereka menolak salah satu pengajaran utama keKristenan. <br />
<br />
Akhirnya, Islam mengajarkan bahwa firdaus diperoleh melalui perbuatan
baik dan ketaatan kepada Qur’an. Sebaliknya, Alkitab, mengungkapkan
bahwa manusia tidak dapat memenuhi standar kekudusan Allah. Hanya
karena anugrah dan kasih-Nya orang-orang berdosa dapat diselamatkan
melalui iman di dalam Kristus (Efesus 2:8-9).<br />
<br />
Jelas bahwa tidak mungkin Islam dan keKristenan sama-sama benar. Salah
satu, Yesus atau Muhammad, adalah nabi terbesar. Salah satu, Alkitab
atau Qur’an, adalah Firman Allah. Keselamatan diperoleh melalui menerima
Yesus Kristus sebagai Juruselamat atau dengan menaati kelima rukun.
Sekali lagi tidak mungkin kedua agama itu sama benarnya. Kebenaran ini,
memisahkan kedua agama dalam bidang-bidang penting, memiliki
konsekuensi kekal.<br />
<br />
<div class="bodytext" id="item_body">
<div class="MsoNormal" dir="ltr" style="direction: ltr; text-align: justify; text-indent: 36pt; unicode-bidi: embed;">
Islam
adalah risalah Allah SWT. yang terakhir bagi manusia, oleh karena itu
Islam adalah agama terakhir yang diturunkan Allah SWT. kepada Nabi-Nya
yang terakhir yaitu Sayidina Muhammad Saw.. Dan juga sesungguhnya Nabi
Muhammad Saw. adalah membawa risalah Allah SWT. yang universal dan
sebagai pembuka untuk semua alam. Setiap Nabi datang dengan risalah dari
Allah SWT. untuk kaumnya masing-masing, sedangkan Nabi Muhammad Saw.
dengan Islam sebagai risalah Allah SWT. yang terakhir untuk semua
manusia bahkan jin. Allah SWT. berfirman: "<span class="gen">Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."</span>(<span class="gen"> QS. </span>Al-Anbiya': <span class="gen">107),
Allah SWT. berfirman: "Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada
umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai
pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui." (QS.</span> Saba'<span class="gen">: 28), dan Allah SWT. berfirman: "Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua</span>"
(QS. Al-A'raf: 158) Dan juga Nabi Muhammad Saw. telah mengkabarkan
kepada kita bahwa sesungguhnya Allah SWT. telah mengkhususkan Nabi
Muhammad Saw. dengan amanat seperti ini, maka Nabi Muhammad Saw
bersabda: "Nabi yang dahulu diutus untuk kaum yang khusus, sedangkan aku
diutus untuk manusia seluruhnya" (HR. Bukhari Muslim) </div>
<div class="MsoNormal" dir="ltr" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
</div>
<div class="MsoNormal" dir="ltr" style="direction: ltr; text-align: justify; text-indent: 36pt; unicode-bidi: embed;">
Islam adalah agama yang mudah, tidak sukar dan tidak sempit, Allah SWT. berfirman: "<span class="gen">Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan<i>.</i>" (QS. </span>Al-Hajj: 78) Allah SWT. juga berfirman: "<span class="gen">Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu."</span> (QS. Al-Baqarah: 185)<span dir="rtl"></span><span dir="rtl"><span dir="rtl"></span> </span>dan
asas Allah SWT. kepada agama ini secara dzahir ada lima rukun yaitu:
Dua Syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji ke baitullah. dan di dalam
akidah kita yaitu rukun iman, ada enam rukun yaitu: Iman kepada Allah
SWT., Malaikat-Malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Kitab-Kitab-Nya, hari
kiamat, dan ketetapan yang baik dan buruk. Kemudian keimanan dibagi
kedalam rincian-rincian yang banyak, yaitu beberapa perintah dan
larangan di dalam Syariat Islamiyah yang telah menghubungkan dalam
jumlahnya kepada sebuah kejelasan, dan tujuh puluh cabang seperti yang
dikabarkan oleh orang yang percaya dan dipercaya.</div>
<div class="MsoNormal" dir="ltr" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
</div>
<div class="MsoNormal" dir="ltr" style="direction: ltr; text-align: justify; text-indent: 36pt; unicode-bidi: embed;">
Sebuah
Hadits Jibril as. yang menjelaskan rukun Islam dan Iman, diriwayatkan
oleh tuan kita 'Umar ra. Berkata: Suatu ketika kami sedang berada di
sebuah majlis bersama Rasulullah Saw. ketika itu muncul seoarang
laki-laki yang sangat putih bajunya dan sangat hitam rambutnya, tidak
terlihat kepadanya bekas perjalanan yang jauh, dan satupun dari kita
tidak mengenalnya, kemudian dia duduk dihadapan Nabi Saw, lalu orang itu
menyenderkan lututnya kepada lutut Nabi Saw., dan meletakan telapak
tangannya di atas paha Nabi Saw., dan berkata: "Wahai Muhammad,
kabarkanlah kepadaku tentang Islam".</div>
<div class="MsoNormal" dir="ltr" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
</div>
<div class="MsoNormal" dir="ltr" style="direction: ltr; text-align: justify; text-indent: 36pt; unicode-bidi: embed;">
Maka
Rasulullah Saw. bersabda: "Islam adalah kamu bersaksi bahwa tiada ada
Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah,
mendirikan shalat, memberikan zakat, puasa di bualan Ramadhan, dan haji
ke baitullah jika kamu mampu menjalankannya.". Orang itu berkata: "Kamu
benar". 'Umar berkata: "Maka kami terkejut kepadanya, dia bertanya dan
membenarkannya. Kemudian orang laki-laki itu bertanya lagi: "Lalu
kabarkan lah kepadaku tentang iman". Nabi menjawab: "Kamu percaya kepada
Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari
kiamat, dan takdir baik dan buruk". Dia berkata: "Kamu benar". Kemudian
bertanya lagi: "Lalu kabarkanlah kepadaku tentang Ihsan". Nabi menjawab:
"Kamu menyembah Allah seperti kamu melihat-Nya tetapi jika belum dapat
melihat-Nya maka sesungguhnya Beliau melihatmu". Lalu dia bertanya lagi:
kabarkanlah kepadaku tentang hari kiamat. Nabi menjawab: "Orang yang
ditanya tidak lebih mengetahui daripada orang yang bertanya". Lalu dia
bertanya lagi: Kabarkanlah kepadku tentang janji hari kiamat. Nabi
menjawab: "Ketika pembantu melahirkan anak, kamu melihat para pemimpin
tanpa alas kaki sehingga ketergantungan dengan orang lain dan
bangunan-bangunan semakin tinggi". Berkata 'Umar: "Kemudian orang
laki-laki itu keluar maka aku timbul pertanyaan dalam hatiku, kemudian
Nabi bersabda kepadaku: "Wahai 'Umar apakah kamu mengetahui siapa orang
yang bertanya itu". Aku berkata: "Allah dan Rasul lebih mengetahui".
Rasul berkata: "Sesungguhnya dia adalah Jibril, dia datang untuk memberi
pengetahuan tentang agama kalian" (HR. Muslim: juz 1 hal. 37) Dan Nabi
Saw. mengkabarkan tantang cabang iman, lalu Nabi berkata: "Sebuah
kejelasan bahwa tujuh puluh cabang iman dan sifat malu adalah sebagian
cabang iman" (HR. Bukhari: juz 1 hal. 63)</div>
<div class="MsoNormal" dir="ltr" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
</div>
<div class="MsoNormal" dir="ltr" style="direction: ltr; text-align: justify; text-indent: 36pt; unicode-bidi: embed;">
Adapun
dengan penamaan Islam dengan kata Islam: sesungguhnya Islam adaah agama
yang selamat dan diselamatkan oleh Allah Tuhan semesta alam, maka Islam
adalah agama yang mengajak Muslim untuk berpasrah kepada Allah yang
satu dan melepaskan dari segala sesuatu yang selainnya dari Tuhan-Tuhan,
patung-patung sampai segala sesuatu yang menjadikan manusia musyrik
bersama Tuhannya, karena sesungguhnya dia mengikuti hawa nafsunya, Allah
berfirman: "<span class="gen">Terangkanlah kepadaku tentang orang yang
menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat
menjadi pemelihara atasnya?"</span> (<span class="gen">QS. Al-Furqan:
43), sama juga mengajak Muslim kepada keselamatan hanya untuk diri
sendiri, padahal bersama adanya keluasan Allah, dalam masalah ini Nabi
Saw. bersabda: "</span>Seorang Muslim sebagian dari keselamatan
Muslim-Muslim yang lainnya dari lisannya dan tangannya" (HR. Bukhari
Muslim: juz 1 hal. 13) </div>
<div class="MsoNormal" dir="ltr" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
</div>
<div class="MsoNormal" dir="ltr" style="direction: ltr; text-align: justify; text-indent: 36pt; unicode-bidi: embed;">
Islam
adalah agama yang diridhai oleh Allah, Allah lah yang menamakan Islam
dengan kata ini dan meridhainya karena sesungguhnya Beliau adalah Tuhan
semesta alam, Allah SWT. berfirman: "<span class="gen">Pada hari ini
telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi<i> </i>agama bagimu</span>." (QS. Al-Ma'idah: 3). Allah SWT. juga berfirman: "<span class="gen">(Ikutilah)
agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian
orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini,
supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi
saksi atas segenap manusia." (QS. Al-Hajj: 78), Allah menamakan Muslim
kepada orang Islam, karena kekhususan-kekhususan dari umat yang terakhir
ini. Umat yang memiliki agama yang terakhir, Nabi Saw. yang terakhir.
Sesungguhnya orang yahudi menamakan dirinya sendiri yang sebagai binaan
dakwahnya Nabi Musa as., Allah SWT. bercerita dalam firman-Nya:
"Sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman:
"Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku
meliputi segala sesuatu<i>."</i>" (QS. Al-'Araf: 156). Begitu juga
orang-orang Nasrani menamakan dirinya sendiri, Allah SWT. berfirman:
"Dan diantara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya kami ini
orang-orang Nasrani", ada yang telah kami ambil perjanjian mereka,
tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah
diberi peringatan dengannya." (QS. Al-'Araf: 156). Segala puji bagi
Allah Tuhan semesta alam karena telah mengkhususkan dan melebihkan kita
atas semua ciptaannya yang sempurna.</span></div>
<div class="MsoNormal" dir="ltr" style="direction: ltr; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span class="gen"> </span></div>
<div class="MsoNormal" dir="ltr" style="direction: ltr; text-align: justify; text-indent: 36pt; unicode-bidi: embed;">
<span class="gen">Dan
kita mengharapkan dengan jawaban ini kita dapat mengetahui tentang
kedudukan Islam antara risalah-risalah yang terdahulu, juga kita
mengerti tentang agama kita secara keseluruhan, bagaimana dinamakan
dengan kata Islam dan penemaan pengikut Islam yaitu Muslim. Shalawat
serta salamnya Allah atas Nabi kita, keluarganya, dan para sahabatnya,
dan Allah SWT. yang paling tinggi dan paling mengetahui.</span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13726212759708668814noreply@blogger.com0